Masyarakat Dusun Lumbang, Desa Sawocangkring Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, salah satu daerah yang hingga kini masih tetap melestarikan tradisi turun temurun dari nenek moyang, yaitu melaksanakan kebudayaan ruwah dusun (bersih desa).
Dengan suka cita tradisi bersih desa dirayakan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa membawa bermacam jenis makanan dari rumah masing-masing. Mereka mengarak beraneka tumpeng gunungan keliling dusun sejauh lima kilometer menuju halaman masjid setempat dengan iringan sholawat dan musik tradisional patrol, pada Minggu, (5/3/2023) malam.
Ketua Panitia, Syafiuddin mengatakan, tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rezeki serta untuk mempererat tali silaturahim warga dusun, dan juga berdoa memohon agar masyarakat Dusun Lumbang dijauhkan dari marabahaya.
"Alhamdulillah hari ini kita mengumpulkan masyarakat pada momen ruwah dusun ini kita ajak masyarakat bersama-sama kembali mengingat leluhur kita. Ini adalah bentuk syukur masyarakat dusun Lumbang," kata Syafiuddin dilokasi acara.
Syafiuddin, mengakui tradisi bersih desa ini digelar setiap setahun sekali, namun pada tahun ini merupakan yang pertama kali digelar dengan arak-arakan tumpeng gunungan guna melestarikan budaya Jawa. Selain itu, juga agar Dusun Lumbang dijauhkan dari berbagai bentuk bencana, sehingga senantiasa aman damai dan tentram.
"Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi masyarakat dusun Lumbang. Bersama seluruh warga, tokoh agama dan tokoh masyarakat uri-uri budaya leluhur," tuturnya.
Terpisah Suprapto ketua RW 3, Dusun Lumbang, menuturkan kegiatan bersih dusun yang digelar bersama warga ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan turun temurun. Dia berharap, kegiatan ini bisa memberikan
"Kedepan kegiatan ini akan kita acarakan setiap tahun. Ini baru pertama menggelar ggarak gunungan seperti ini. Tujuannya kita doa bersama syukuran bersama atas apa yang diberikan Tuhan yang maha esa kepada warga dusun Lumbang," tambahnya.